IKLAN JUARA

Iklan punya 3 fungsi dasar : Menginformasikan, Mengingatkan, Mempengaruhi pasar atas produk dan bisnis kita.

Sebuah iklan disebut bagus bila sukses membuat perubahan pada tingkat penjualan. Dari tidak dilirik menjadi dicari, dari sepi menjadi ramai, dari sedikit menjadi banyak dibeli.

Kalau iklan Anda tidak mampu menghasilkan output seperti ini, itu bukan iklan yang bagus. Itu iklan biasa saja. Jangan banyak-banyak buang duit untuk iklan biasa, tekor.

Ketika baru dirilis kepasar, sebetulnya TIDAK ADA SEORANG PUN yang dapat tahu secara pasti iklannya bisa meledakkan penjualan atau tidak.

Pemasang iklan butuh waktu untuk melihat hasil dari iklan yang dibuatnya.

Terkadang, iklan yang dikira akan mampu menarik perhatian, ternyata respon pasar dingin saja.

Walau berdasar pada data, tapi semua ide dan kreativitas yang dipasang pada sebuah iklan itu dibungkus dengan ASUMSI. Asumsi bahwa pasar akan terima, asumsi bahwa pasar suka yang seperti ‘ini’, asumsi bahwa sebelumnya materi gini disukai, dan asumsi -asumsi lainnya.

Bayangkan, asumsi yang dibangun berdasarkan data pun tetap punya potensi untuk dicuekkin oleh pasar, apalagi asumsi tanpa dasar data sama sekali.

Tapi setidaknya asumsi yang dibangun di atas data ada dasar logika yang jelas, hanya saja mungkin ada variabel lain yang belum dimasukkan.

Membuat iklan yang viral itu seperti membuat content yang viral. Anda hanya bisa mengusahakan, tapi tetap jurinya adalah audien itu sendiri.

Kuncinya adalah TERUS BUAT, sampai dapat satu yang bisa bagus dan disukai pasar.

Kalau dalam teknik pemasaran digital, istilahnya kita itu sedang mencari WINNING CAMPAIGN, alias IKLAN JUARA.

Untuk menemukan IKLAN JUARA seorang pemasar digital biasanya membuat banyak set iklan, lalu melakukan yang namanya A/B TESTING. Pemasar lalu membandingkan angka-angka hasil pengujian iklan.

BACA JUGA :   JANGAN MAU SAKIT JIWA

Mana iklan yang lebih banyak diklik, mana yang membuat orang membaca lebih lama, mana yang sampai bisa membuat produk masuk dalam keranjang pembelian, semua di analisis, hingga dapat kesimpulan.

Setelah tahu mana yang iklan juara, budget untuk iklan itu dibesarkan, dan iklan lain yang tidak efektif dimatikan.

Teknik yang sama juga bisa dilakukan pada periklanan konvensional. Dari sejak dirilis, dianalisa, iklan mana yang membuat telphone / WA lebih banyak dihubungi, mampu mendatangkan pembeli lebih banyak, membuat outlet lebih ramai.

Gunakan GIMMICK YANG BERBEDA pada setiap iklan agar bisa tahu seorang prospek datang dari iklan yang mana.

Nah, kalau sudah tahu mana IKLAN JUARA, perbesar cakupan sebaran iklan. Buat sebanyaknya orang bisa melihat iklan ini.

Kalau biasanya dana iklan itu masuk post biaya, berbeda dengan dana yang dikeluarkan untuk sebuah IKLAN JUARA bukan jadi biaya, tapi jadi INVESTASI, karena keluar 1 Rupiah jadi bisa dapat 10, 100, atau berkali lipatnya. Carilah iklan juara, bisa buat kaya